Sabtu, 01 Desember 2012


FILUM ANNELIDA
        Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudenia.
      Hewan filum Annelida berasal dari kata latin “annul/annelus = cincin, gelang” dalam bahasa Yunani “eidos = bentuk” yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum ini bersegmen tertutup kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis, sudah ada ronnga tubuh (coelom), dengan metamerisme sebagai ciri utamanya: pembagian rongga tubuh, sistem persyarafan, peredaran darah, dan sistem ekskresinya metamerik. Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus), berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan epidermis ataupun insang (pada cacing tabung, misalnya) pada somit tertentu. Organ reproduksi hermafrodit (kelas olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan dewasa, atau berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan melalui fase larva trokofor. Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan dalam air. Umumnya annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada vertebrata.
1. Ciri-ciri Umum
Ciri umum yang tergolong filum Annelida dapat diuraikan sebagai berikut:
  • Tubuh bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh
  • Triploblastis
  • Tiap segmen dipisahkan oleh septa
  • Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel
  • Punya seta, keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
  • Punya parapodia
  • Alat gerak: kontraksi otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada tiap segmen (polygochaeta dan olygochaeta)
  • Respirasi: epidermis permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta)
  • Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus)
  • Reproduksi:     -seksual/genertif: konjugasi
-Aseksual/vegetatif: fragmentasi à regenerasi
  • Ekskresi: nefridia (nephridios = ginjal)
  • Saraf dan Indera: saraf tangga tali ( ganglion berderet berpasangan)
Statosidaà indra keseimbagan, peka terhadap cahaya.
  • Sirkulasi: peredaran darah tertutup.
  • Habitat: -tanah yang lembab
-air laut
-air tawar
2. Sruktur Tubuh
·         Bilateral simetris: organ yang memiliki dua sisi
·         Triboplastik,
Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
  • Bersegmen, tubular dan memanjang
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi (nefridium), lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah.  Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia. Tubuh terbagi menjadi ruas-ruas (segmen) yang sama, baik di bagian dalam dan di bagian luar tubuh, kecuali saluran pencernaan dan sepanjang sumbu anterior-posterior, keadaan demikian disebut metarisma dan masing-masing ruas disebut metamere.
  • Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel
Strukur tubuh annelida
3.Fisiologi
 a. Alat gerak
Annelida bergerak dengan kontraksi otot tubuhnya. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
·         Punya seta, keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
→ Seta: bulu kasar/rambut pada invertebrate. Pada polychaeta mempunyai seta yang banyak, sedangkan pada olygochaeta mempunyai seta yang sedikit. Seta ini terdapat pada tonjolan di samping.
  • Punya parapodia
• Tiap segmen terdapat parapodia; untuk lokomosi
• Parapodia terdiri dari sejumlah seta;
• Seta terdiri dari notopodium, neuropodium, acicula & otot yang bekerja untuk berjalan, merangkak, bersembunyi atau berenang.


B.Sistem Respirasi
Respirasi yang terjadi pada Annelida dengan cara aerob, O­2 & CO2 berdifusi via kulit menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh, namun ada juga yang menggunakan insang pada polychaeta. Hanya terjadi ketika kulit dalam kondisi lembab.
c..Sistem Pencernaan
Annelida sudah mempunyai alat pencernaan makanan, mereka mencerna makanannya secara ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
d.Sistem Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet, memiliki klitelum sebagai alat kopulasi. Klitelum = struktur reproduksi yang mengsekresi cairan & membentuk kokon tempat deposit telur. Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi. Organ seksual Annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris) melalui larva trochophore berenang bebas.
e. Sistem Eksresi
Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor. Nefridia (tunggal – nefridium) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran. Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh. Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh tempat kotoran keluar. Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya. Nefridia = organ dalam segmen yang mengumpulkan sisa-sisa cairan & keluar melalui nephridiofor.
f.Sistem Saraf dan Indera
Sistem saraf Annelida adalah sistem saraf tangga tali. Terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali. Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior. Susunan syaraf terdiri atas anterior, dorsal ganglionic mass, disebut otak. Atau sebuah benang syaraf yang panjang dengan ganglionic swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.
• Cincin ganglia dihubungkan oleh tali saraf ventral
• Ganglia = seperti kantong yang merupakan pembesaran dari jaringan saraf, membentuk “otak”
• Tali saraf = sel-sel yang memanjang tubuh & mengandung impuls-impuls saraf
h. Sistem Peredaran Darah / Sirkulasi
Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
•Lengkung aorta: lima tabung seperti jantung yang memompa darah ke dalam dua tabung utama sepanjang tubuh.
•Darah: subtansi cair yang mengedarkan makanan & membawa sisa-sisa makanan.
4.Habitat dan Ekologi
Sebagian besar Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit (merugikan karena menempel pada inangnya) dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat Annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat lembab. Annelida hidup di berbagai tempat dengan membuat liang sendiri
2. Klasifikasi
a. Polychaeta
Polychaeta adalah kelas cacing annelida yang umumnya hidup di laut. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yabg dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan. Sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi ada yang kurang dari 1 mm dan ada juga yang mencapai 3 m.
Badan Polychaeta beruas - ruas dan setiap ruas mempunyai parapodia dan seta. Cacing ini tidak mempunyai sadel (klitelum)
Polychaeta memiliki kelamin terpisah dan ada yang hermaprodit. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksualdan aseksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan ada yang di dalam tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofora.
Contoh jenis Polychaeta antara lain calm worm, cacing sorong, cacing wawo, cacing palolo, dan cacing nipah.


Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu
polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo4Mguaru3cYTpG2wttMNFXjFPBToIlvyAKbmAAFG5Uh5O8uwIpxDM5tcWLgjHpcnFX7toDK4BuoLEUc6FNTktdeJ3n8T6em8TI7K19fHxuzCVINwrs5AYM0i0Vj8M1IcwXep3sDnjf97w/s400/cacing+laut.jpg
Sistem reproduksi polychaeta
Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan secara seksual.
Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan terutama di dalam air. Telur yang telah
dibuahi akan menjadi larva yang disebut trakofora. Zigot-trakofora-juvenil. Pada
reproduksi aseksual, tubuh melakukan epitoksi (pembentukan individu reproduktif) dan
hewan menjadi tampak 2 bagian.
Sistem reproduksi hirudinea
• Monoceous
• ♂: 4-12 ps testis. 1 ps ductus spermaticus.
• ♀: 2 ovarium & Oviduct yg berhub dgn kel albumin & vagina dimedian yg bermuara di
blkng porus genitalia ♂
• Tdk ada tkt larva
• Lintah mbtk kokon yg mgd telur yg telah dibuahi & kokon akan diletakkan dlm
air/tanah
b. Oligochaeta
Oligochaeta adalah kelas dari filum Annelida. Namanya berasal dari kata oligo yang artinya sedikit dan chaeta yang artinya rambut kaku. Segmen pada tubuh Oligochaeta hanya terdapat sedikit setae. Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum yang berfungsi untuk melindungi telur-telur. Reproduksinya dilakukan dengan cara hermafrodit namun tidak pernah terjadi pembuahan sendiri.
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLs3FIHms8sjNqYmjefNlviUvBkjfd3h5z3Nrk14fMyEpmNEZ1UTl4kv8xsrBAMzvW_kS1ZUEkr6mpov0ROMsG-3x7s-ExMbvHL0KVVlvpnoot5K8tdsmbQ8TxKBTRdjt4_HhrDiZCK3m3/s400/earthworm2.bmp

Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.
Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
       Sistem reproduksi oligochaeta
Cacing tanah bereproduksi secara seksual. Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacing
ini tidak melakukan pembuahan sendiri, melainkan secara silang. Dua cacing yang
melakukan kawin silang menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Alat
kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya.
Pada saat bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon.
Sperma bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum
yang dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telah
dibuahi masuk ke dalam kokon. Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh cacing dan
menjadi individu yang baru. Telur menetas setelah tiga minggu dan dapat menghasilkan
2-20 lebih secara sekaligus bayi cacing.

1 komentar:

  1. vr demo,videoslots,movies,movies,mp3,mp3,mp3
    vr demo,videoslots,movies,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3,mp3 convert youtube to mp3

    BalasHapus